BROSUR PMC Cell - Klik Gambar di Bawah Ini

BROSUR PMC Cell - Klik Gambar di Bawah Ini
PMC Cell - Master Pulsa Electric

Menggapai Kemuliaan Muslimah dengan Bimbingan Salaful Ummah

Sabtu, 02 Agustus 2008

Siapa Bilang Menulis Itu Susah Bag III

Tulisan Layak Baca


Memang sich, banyak orang yang sudah mulai menulis. Apalagi sekarang ada fasilitas seperti blogger, layaknya buku harian di dunia maya. Semua orang yang ’melek’ internet dapat menyalurkan hobi menulisnya dengan sebebas-bebasnya. Tapi apakah tulisan itu mampu menaikan counter (baca: jumlah pengunjung) blog? Jika pengunjung banyak, berarti tulisan Anda layak baca. Tapi sebaliknya, jika tidak? Apa yang harus Anda lakukan?



MENULIS memang kegiatan yang menyenangkan dan mengasyikan. Menyenangkan, karena kita dapat mengekspresikan segala hal yang menyangkut tentang diri kita. Entah itu rasa jengkel, marah, senang, sayang pada keluarga, hingga pada perasaan kala jatuh cinta (kata orang bule: fall in love).

Mengasyikan, jika kita sedang berada di depan komputer, lalu tangan sudah mulai menari-nari di atas keyboard, maka semua yang ada dipikiran kita akan tertuju pada sosok yang namanya monitor dan sesekali melihat keyboard untuk melihat huruf atau menghapus tulisan yang salah. Waktu tak terasa tiba-tiba udah sore, kadang lupa makan atau mandi. Bahkan ada juga lho yang lupa menunaikan kewajiban sholatnya (untuk hal ini, pasang aja program pengingat waktu sholat bisa Athan atau Shollu dijamin komputer nyala kamu pasti diingetin terus untuk sholat).

Dua hal inilah yang membuat orang senantiasa untuk betah berlama-lama berada di depan komputer, apalagi kalau komputernya terkoneksi dengan internet. Tidak hanya itu, kegiatan menulis, bagi sebagian orang dapat juga mendatangkan uang. Bagaimana caranya? Ikuti tulisan ini pada bagian selanjutnya. Saat ini yang dibahas adalah bagaimana tulisan itu layak baca.

Bagaimana membuat tulisan yang layak baca? Pertanyaan yang singkat tapi memiliki jawaban yang sangat dalam. Tulisan bagus, tidak cukup hanya dengan tulisan yang bagus. Pasalnya berbicara bagus, itu bersifat relatif. Sebuat topik menurut kita bagus untu diangkat dalam tulisan, belum tentu menurut orang lain juga bagus.

Untuk membuat tulisan yang layak baca, ada beberapa hal yang minimal harus diperhatikan. Beberapa hal itu diantaranya:

  1. TOPIK. Hal ini sangat menentukan, cari topik yang lagi in atau yang masih hangat dan aktual. Artinya, yang saat ini lagi menjadi pembicaraan banyak orang. Misalnya saat ini lagi trend-nya orang membicarakan kasusnya Ryan asal Jombang yang membunuh sedkitnya 11 orang yang telah ditemukannya. Maka hal ini akan menyedot pengunjung Blog Anda. Bahkan tidak jarang saya pribadi sering menemui tulisan yang sebenarnya dibuat secara asal-asalan, berhubung tulisan tersebut ada hubungannya dengan topik yang lagi hangat akhirnya terbaca juga. Karena sebagian besar pengguna internet, jika browser masih menggunakan fasilitas search engine, sehingga akan ikut dalam mesin tersebut.

  2. DATA. Berikan data yang komplit, sekomplit-komplitmya, entah dari mana asalnya data itu yang penting datanya dapat dipertanggungjawabkan.

  3. PAHAMI PERSOALAN. Sebelum kita memulai menulis, kita harus memahami dulu berbagai persoalan yang akan kita tulis. Untuk memudahkan hal itu, maka keranga karangan (tulisan) mutlak diperlukan agar tidak terjadi tulisan yang menyimpang dari topik. Ibaratnya, kerangka tulisan merupakan rambu-rambu atau undang-undang yang membatasi alur tulisan kita.

  4. SEDERHANA. Gunakan bahasa yang sederhana, ringan, dan bersahabat seakan-akan kita mengajak komunikasi dengan sang pembaca. Gunakan bahasa yang tidak bertele-tele dan kemas secara berurutan. Inilah ’magnet’ terbesar yang harus dimiliki dalam diri seorang penulis. Masih ingat dengan penulis EMHA ’Markesot’ AINUN NAJIB? Dengan kolom Markesot di Surabaya Post, tulisannya senantiasa ditunggu pembacanya setiap Minggu.

  5. ELEGAN. Kemas tulisan Anda secara intelektual, meski kita bukan sosok yang harus di-intelektual-kan. Dalam tulisan tersebut, kita harus dapat menempatkan diri kita sebagai makhluk yang bersosok ’sok tahu’. Artinya, bahwa dengan menyajikan berbagai sumber dalam sebuah tulisan (asal jangan terlalu banyak), serta data-data yang komplit, ditunjang dengan kemasan yang elegan, orang dengan sendirinya beranggapan bahwa sang penulis adalah orang yang tahu benar dan paham akan persoalan yang ada dalam tulisan tersebut.

  6. SUMBER. Jika dalam tulisan Anda mengutip sebagian isi tulisan dari orang lain, maka cantumkan juga sumber yang Anda kutip, sehingga tidak dikatakan melakukan pembajakan tulisan orang lain.

Tidak ada komentar: