BROSUR PMC Cell - Klik Gambar di Bawah Ini

BROSUR PMC Cell - Klik Gambar di Bawah Ini
PMC Cell - Master Pulsa Electric

Menggapai Kemuliaan Muslimah dengan Bimbingan Salaful Ummah

Kamis, 11 September 2008

Buku ’Tragedi Ryan’ Best Seller

BEST SELLER - Pedagang asongan di terminal Jombang ketiban rejeki dengan penjualan buku Tragedi Ryan. Buku dengan tebal 32 halaman dan dijual Rp 4.000 ribu laris manis untuk dibaca penumpang menuju Yogyakarta.


Mungkin bisa jadi buku Tragedi Ryan akan menjadi buku pesaing Ayat-Ayat Cinta (AAC) Karya Habiburrahman Saerozi Alumnus Universitas Al Azhar, Cairo. Bagaimana tidak, dalam sehari saja laris manis hingga 200 eksemplar. Berikut catatan wartawan Komunitas Penulis Jombang, Chaton Mochammad dari Jombang, Jatim.


ADA yang lain terlihat di terminal Kepuhsari, Jombang. Beberapa kios yang ada di lingkungan terminal, tampak beda. Sebelumnya hanya tampak lembaran-lembaran koran, tabloid, dan majalah. Kini dagangan mereka tambah satu lagi, yakni buku berjudul ’Tragedi Ryan’. Buku ini sebagian besar mendominasi etalase pedagang koran.

Bahkan beberapa pedagang asongan yang biasa mangkal di terminal Kepuhsari, Jombang juga mendapatkan berkah dari ’sang penjagal’ Verry Idam Henyansyah alias Ryan, 30 th. Pasalnya, sejak awal mereka berjualan buku yang mengupas sisi tentang perjalanan kasus Ryan –sejak Ryan kecil dan tumbuh menjadi seorang gay serta kesadisannya membantai sekitar 11 orang– mereka bisa mendapat tambahan hasil.

Hasilnya cukup lumayan dibandingkan dengan menjual koran di atas bus. Buku setebal 32 halaman yang dijual dengan harga Rp 4.000 itu laris manis diborong pembeli. Selain di terminal Jombang, pemandangan itu juga terjadi di sub terminal Mojoagung, Jombang. Bahkan, pada etalase beberapa kios, buku bergambar pembunuh berantai itu dikerubuti pembeli.

Salah satu penjualnya, Sentot, 28 th, pemilik agen koran di terminal Jombang mengatakan, hanya dalam waktu setengah hari, sebanyak 200 eksemplar buku berjudul Tragedi Ryan ludes terjual. Untuk mempercepat penjualannya, selain dijual di kios, Sentot juga mengerahkan beberapa loper untuk dijual di atas bus.

"Penjualan buku Ryan sangat laris, pembelinya bukan hanya orang Jombang, sejumlah penumpang bus yang transit di terminal Jombang juga ikut membeli," kata Sentot ketika ditemui di kiosnya beberapa waktu yang lalu.

Warga Desa Kepuhkembeng ini mengaku, ia mendapatkan pasokan buku tersebut dari Surabaya. Awalnya dia ragu kalau buku sang penjagal itu akan laris manis. Tapi setelah ditawarkan kepada para pembeli ternyata banyak yang suka.

"Ingin tahu lebih banyak saja tentang perjalanan hidup sang penjagal itu. Soalnya, kalau dikemas dalam bentuk buku pembahasannya lebih detail. Selain itu, bisa untuk bacaan selama perjalanan ke Jogja," ungkap Hari, salah satu penumpang bus jurusan Magelang yang baru saja membeli buku Tragedy Ryan.

Sangat ironis sekali, bagaimana perjalanan hidup sang jagal Ryan yang telah membantai 11 korbannya sangat laris manis. Para pembeli sebagian besar membeli hanya karena penasaran dengan riwayat hidup sang jagal ini. Sementara bagi sang penerbit yang memiliki insting bisnis tinggi, ini merupakan peluang yang sangat baik untuk dijadikan ladang bisnis dengan membukukannya dan menjualnya.

Ternyata sambutan masyarakat terhadap buku ini sangat baik. Perjalanan hidup sang jagal ibarat ’selebriti’ baru yang mengalahkan selebriti-selebriti nasional. Bahkan media cetak dan elektronika, saat kasus ini mencuat, memberikan porsi yang sangat besar dalam setiap muatan berita. Yang terpenting, jangan sampai ada yang meniru agar bisa menjadi ’selebriti’ model Ryan. Sehingga buku yang sejatinya bertujuan baik itu, disalahgunakan dengan ’menjiplak’ prilaku menyimpang sang jagal, hanya agar dikenal masyarakat. ***

Tidak ada komentar: