Catatan Awal Tahun 2007
2007, Indonesia (Belum) Lepas Dari Bencana
Oleh: MOCH. CHABIB ES, SE
Penulis adalah Alumni FE Univ. Darul 'Ulum Jombang, Koordinator Komunitas Penulis Lesehan (KOPEL) Jombang dan tergabung dalam Komunitas Penulis Jombang (KPJ)
Bencana yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu, ternyata tidak dijadikan introspeksi. Hal ini terbukti dari berbagai bencana yang terus-menerus menyusul dan melanda negeri tercinta. Apakah ini tandanya Pencipta sudah tak sayang pada ummatnya, atau bencana itu peringatan dari-Nya.
Sepanjang tahun 2006,
Seharusnya kita semua bercermin pada berbagai bencana yang terjadi, sehingga ibarat pepatah -kita tak terjatuh untuk ketiga kali di lubang yang sama. Namun sayang, bencana itu dianggap sebagai hal yang lumrah tanpa mau melihat apa sebenarnya yang terjadi di balik bencana. Jika kita tilik, bencana yang terjadi di
Mengapa "warning" dari Allah? Bagaimana tidak, seperti yang terjadi pada bencana lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo. Salah satu foto yang berhasil diabadikan oleh kamera Samuel Johnson Sutanto, salah satu anggota Timnas Penanggulangan Lumpur Lapindo di Sidoarjo, saat ledakan pipa gas milik Pertamina di kawasan Lumpur Lapindo. Subhanallah, foto itu menunjukkan suatu kejadian yang luar biasa. Jika dilihat dengan seksama, jilatan api dari ledakan itu membentuk lafadz Allah.
Sebenarnya kejadian yang menunjukkan kebesaran Allah itu sudah beberapa kali terabadikan. Bahkan, dalam foto satelit bencana gelombang Tsunami di
Kini di tahun 2007, kita seharusnya bercermin terhadap berbagai bencana tersebut. Bukan sebaliknya malah memperkeruh kondisi bangsa yang 'belum' stabil ini. Dipenghujung tahun 2006 pun konflik kian panas, mulai skandal video porno salah satu anggota
Hal itu menunjukkan betapa tidak puasnya mereka terhadap pemerintahan sekarang ini. Namun, bisa jadi ketidak-percayaan itu dikarenakan 'sentimen' pribadi karena kegagalan dalam politik. Sehingga membentuk barisan 'sakit hati', yang hanya mengoreksi kelemahan dan kekurangan pemerintahan saat ini.
Bahkan diawal tahun berbagai bencana bertubi-tubi mengawali tahun baru 2007. Kasus hilangnya pesawat penumpang Adam Air yang hingga kini belum ditemukan. Kemudian kasus kapal Senopati Nusantara yang menewaskan puluhan penumpang dan ratusan yang belum ditemukan.
Diakui atau tidak, memang penyebab rusaknya kehidupan disebabkan karena harta, tahta dan wanita. Dan itu terbukti dengan beberapa kasus yang selama ini terekspos di media. Namun demikian, sedikit diantara mereka yang berani menyuarakan kebenaran meskipun itu pahit sekalipun.
Bencana tidak hanya yang berkenaan dengan kerusakan yang berbentuk fisik, seperti gedung ambruk, atau longsor dan banjir. Tapi lebih luas lagi, bencana merupakan hal yang tidak menyenangkan hati seseorang itu dapat dikategorikan bencana. Apalagi menyangkut moral.
Selama ini, orang hanya menyebut bencana jika terjadi gunung meletus, banjir bandang, gelombang pasang dan sejenisnya. Tapi terbunuhnya salah seorang siswa SD akibat di-smackdown temannya tidak dikategorikan bencana, atau kasus skandal video porno yang sempat menghebohkan juga tidak termasuk bencana. Padahal, keduanya juga bencana bagi mereka, meskipun imbasnya tidak separah Lumpur panas Lapindo di Sidoarjo yang mengakibatkan ratusan bahkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal dan mata pencarian.
Tidak itu saja, sepertinya bencana itu setiap tahun itu akan terjadi di Indonesia. Termasuk ditahun 2007. Kenapa demikian? Pasalnya
Demikian juga dengan politik. Jika tahun sebelumnya mereka tampak 'bermesraan', belum tentu hal itu terjadi di tahun 2006. Lebih-lebih pada tahun 2007. Jika kita runtut, maka pada tahun 2007, selain bencana alam juga situasi politik akan semakin 'panas'. Hal itu terjadi karena hari itu terus berputar dan semakin mendekati Pemilu. Dan banyak yang sudah mempersiapkan untuk menyongsong Pemilu. Bisa jadi pembentukan dua partai yang penulis sebutkan di atas, juga merupakan 'cikal-bakal' untuk menghadapi pesta demokrasi di
Seharusnya bangsa
Sehingga kita tahu, bencana itu tidak hanya yang menimpah banyak orang. Kedatangan George Walker Bush ke
Ironis memang jika kita memikirkan bencana di
Tidak ada komentar:
Posting Komentar