BROSUR PMC Cell - Klik Gambar di Bawah Ini

BROSUR PMC Cell - Klik Gambar di Bawah Ini
PMC Cell - Master Pulsa Electric

Menggapai Kemuliaan Muslimah dengan Bimbingan Salaful Ummah

Minggu, 25 Oktober 2009

Mbok Darmi dan Klub Poligami

Beberapa hari terakhir, banyak media, baik itu cetak maupun elektronika membahas keberadaan klub poligami yang ada di Bandung. Akibatnya tentu bisa ditebak, ada yang pro dan tidak sedikit yang kontra. mengapa hal itu terjadi?


Mbok darmi sedang sendiri, ia mulai bersih-bersih tempat jualannya yang pagi itu baru aja usai diguyur hujan lebat. Sambil terus memasang telinga dan sesekali mata melirik ke arah tivi-nya yang dwi warna, ia terus asyik menata meja dan dagangannya. Ia terlihat serius dengan tivi-nya, yang saat itu lagi mengupas soal berdirinya klub poligami.

"Waduh.... wong-wong soyo edan ...... wong poligami kok ya dipersoalkan. Jelas-jelas ada tuntunannya. Kok ya banyak orang yang nggak setuju," pikir Mbok Darmi sambil terus bersih-bersih.

Dalam diamnya, ia terus berpikir, kenapa wanita takut suaminya poligami. Bahkan malah lebih memilih mengijinkan suaminya ke lokalisasi? Mereka lebih takut kehilangan suami daripada dosa yang mereka tanggung nantinya. Mereka lebih memilih cinta dunia daripada akhiratnya. Edan... bener-bener jaman wis edan tenan.

Itulah yang menjadi pikiran Mbok Darmi di pagi buta itu. Ia pun semakin bingung dengan pola pikir orang jaman sekarang. "Apa sekarang sudah banyak orang pintar, atau sebaliknya?," pikiran Mbok Darmi semakin ngelantur yang dipikirnya.

Tiba-tiba, tanpa disadari Cak Hasan dan Kang Brodin sudah berada di depan pinti warungnya. Mbok Darmi agak terkejut mendengar salam orang yang sudah di dekatnya. "Assalamu'alaikum....," ucap Cak Hasan dan Kang Brodin hampir bersamaan.

"Eh.... Wa alaikumsalam.... eh.. sampeyan toh! Tumben kok pagi-pagi sudah kesini?," tanyak Mbok Darmi.

"Iya Mbok, ini lho kan baru hujan, jadi ya cari yang hangat-hangat gitu lho!," saut Kang Brodin.

"Bener Mbok. Dingin-dingin enaknya minum kopi hangat plus makanan ringan khasnya, pisang goreng. Pasti enak tenan, Mbok," tambah Cak Hasan.

"Yo wis... monggo duduk dulu, tak buatkan kopi,"

"Lho Mbok, pean kok yo mengikuti berita klub poligami?," tanya Cak Hasan.

"Lha emang kenapa? Nggak boleh toh?," jawab Mbok Darmi sambil mempersiapkan cangkir untuk membuat kopi.

"Ya nggak gitu Mbok!!! Emang Mbok ini setuju toh?," saut Kang Brodin yang sejak tadi hanya sebagai pendengar.

"Ya... sebenarnya setuju. Soalnya sekarang



bersambung

Tidak ada komentar: