Belajar Dari Diri Kita Sendiri
Ya... iya lah masak ya.... iya.... donk.... Mulan aja Jameele masak Jamidonk. Ich...!!! seperti di tivi aja. Media untuk melampiaskan kekesalah hati atau pikiran dapat dilakukan dengan aktifitas yang sehat dan menyenangkan, yakni dengan menulis. Caranya? Ya tulis aja namanya siapa, terus kata-katain dengan kata-kata, misalnya orang kok nyebelin, nggak sopan de el el. Selanjutnya remas-remas kertas itu atau lempar sekeras-kerasnya ke tempok berulang kali dengan memikirkan yang kita lempar adalah orang yang kita benci. Tapi perlu diingat, jangan pernah membenci orangnya. Bagaimanapun ia juga makhluk Sang Pencipta, yang boleh dibenci itu sifatnya. Selain itu, meski memiliki sifat yang jelek, pasti juga ada baiknya meski sedikit.
Lalu bagaimana dengan yang hatinya lagi berbunga-bunga? Bisa juga dibuat tulisan dan bahkan pasti lebih mudah untuk membuat tulisan daripada yang lahi marahan. Misalnya bisa dicurahkan kedalam bentuk puisi, atau cerita alias kisah nyata perjalanan cinta (itung-itung seperti ngisi buku diary). Asyik khan? Kita nggak lagi marah langsung sama orang lain, dan bahkan punya bahan tulisan. Sedangkan yang lagi jatuh cintrong juga demikian, akan semakin mesra.
Mulai tertarik untuk menulis? Tunggu apa lagi? Segera kumpulkan kertas yang tidak terpakai, corat-coret segera.
YUK KITA MULAI MENULIS
Menulis merupakan aktifitas yang gampang-gampang susah. Gampang, karena setiap hari kita berbicara dengan bahasa yang dapat juga disalin ulang dalam tulisan. Susahnya, karena kita merasa tulisan kita kurang pas! Ada susunan kata yang kurang enak dibaca karena bingung dalam merangkai kata.
Padahal, kalau kita sedang berbicara atau bercerita kepada teman-teman, sungguh sangat “mengalir”, tanpa perlu menyusun kalimat dan tata bahasa. Kok bisa ya!
Nah, jika kita merasa mentok saat ingin menulis sesuatu, anggap saja Anda sedang berbicara.
Bicara dengan diri sendiri. Bicara melalui jari-jemari. Apalagi kalau sudah bisa mengetik sepuluh jari. Pasti deh, gak susah untuk membuat beberapa paragraf.
Dengan cara ini pasti kamu semua akan bisa menulis. Maksudnya, tulis aja apa yang ada dibenakmu tanpa harus memikirkan apa bagaimana jadinya tulisan itu. Setelah dapat beberapa paragraf, baru dibaca ulang dan dicari mana yang tidak enak dibaca kemudian diperbaiki. Nah dari situlah Anda akan mulai berani untuk menunjukkan tulisan kamu.
Memang setiap tindakan awal itu pasti timbul rasa. Sebagaimana seorang pria ketemu wanita, pasti ada rasa. Entah itu rasa senang, suka, cinta, sayang atau bahkan rasa jengkel. Tapi itu semua adalah rasa. Demikian juga waktu aku menulis, awalnya punya rasa malu, sungkan atau lainnya. Tapi jika rasa itu terus dipendam, maka tidak akan maju dan tidak akan dapat mengetahui tulisan kita diterima atau tidak oleh pembaca. Dari situlah awal kita menapak. Jika mereka menolak, maka itu adalah bahan untuk introspeksi pada tulisan berikutnya.
Tapi sebenarnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis, yakni:
Tema Tulisan, hal ini diperlukan untuk membatasi alur tulisan kita agar tidak ’jalan-jalan’ ke mana-mana.
Judul, bagaimanapun juga judul tidak terlepas dari tulisan. Judul merupakan pokok yang akan diulas dalam tulisan.
Sub Judul, hal ini akan mempermudah kita membuat tulisan yang mengalir. Pasalnya sudah ada patokan dan urut-urutan tulisan yang akan kita buat.
Kerangka, inilah penuntun kita. Jadi jika kita akan menulis, kita bisa merujuk pada kerangka yang telah kita buat. Persis seperti kalo kita mau buat skripsi atau tugas lainnya.
dan lain-lain, ditambah juga boleh kok! ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar