Fatwa MUI Jawa Timur yang mengharamkan melihat film 'Kiamat 2012' secara tidak langsung ikut serta mempopulerkan (mempromosikan -red) film tersebut. Masyarakat saat ini cenderung penasaran dengan hal-hal yang dilarang, sehingga cenderung mendorongnya untuk melihat.
MENURUT penulis, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim tidak seharusnya mengharamkan menonton film tersebut. Tapi lebih pada pengambilan hikmah dari pemutaran film tersebut untuk senantiasa lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan umat. Pasalnya, siapa pun tidak ada yang tahu kapan terjadinya kiamat. Tapi yang pasti kiamat itu pasti datang dan akan datang.
Kita tidak harus memikirkan kiamat kubro (kiamat besar), dimana kehancuran alam semesta akan terjadi. Pada tingkatan lebih kecil lagi, seharusnya kita lebih mengacu pada terjadinya kiamat sughro (kiamat kecil) yang berupa kematian. Inilah yang perlu dipertegas dalam menyikapi film Kiamat 2012.
Penulis tidak menyalahkan dan tidak membenarkan, yang penulis lebih tekankan disini adalah kiamat itu pasti datang. Entah itu berapa jam kedepan, esok, seminggu lagi, sebulan, setahun atau berapa tahun lagi. Yang menjadi pertanyaannya adalah apa yang telah kita siapkan untuk menyongsong kejadian -yang menurut manusia itu- sangat mengerikan?
Bagaimana sesaat setelah tubuh kita dimasukkan ke liang lahat, kemudian pengantar mulai meninggalkan 'rumah' singgah ketiga setelah di dunia. Siapakah yang akan menemani kita?
Dari sinilah pemikiran untuk membuat coretan-coretan ini. Setidaknya hikmah dibalik adanya film tersebut, manusia akan senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya pada sang Khaliq (Pencipta -red). Setidaknya kita akan berbuat jelek akan berfikir, dan setidaknya bisa menguranginya.
Jadi film tersebut sebenarnya tidak perlu jadi polemik, seharusnya kita dapat mengambil sisi positifnya. Semua umat sudah mengetahui, bahwa kiamat kubro itu tidak dapat dipredisksi kapan terjadinya. Tapi umat juga mengerti bahwa kiamat itu ada. Yang perlu mendapat perhatian adalah mengarahkan maksud dan tujuan film itu. Sehingga dapat meningkatkan ketaatan kita.
Ibadah yang sebelumnya hanya setengah hati semakin ditingkatkan, kegiatan sosial juga semakin digalakkan. Itu semua bukan untuk siapa-siapa, tapi untuk diri kita sendiri.
Ini hanyalah ulasan sedikit, untuk setidaknya mampu mengurangi polemik perlu tidaknya menonton film Kiamat 2012 itu. Jika ada yang kurang berkenan dihati, hamba mohon maaf dari lubuk hati ini.
2 komentar:
Hallo … Saya ingin mengembangkan blog multi penulis di pertanyaan.com , silahkan untuk sekedar melihat-lihat dulu… thanks n maaf kalo ada salah2 kata :wink:
jordans
ferragamo belts
louboutin shoes
yeezy boost 350
jordan shoes
kd 11
nike x off white
air jordan
michael kors handbags outlet
balenciaga shoes
Posting Komentar