Dunia Dibohongi Terus-Menerus
Dalam upaya mewujudkan tatanan dunia baru, AS tak segan-segan memusnahkan manusia, tak kecuali penduduknya sendiri. Mengapa ? JERRY D Gray, wartawan, peneliti, penulis buku dan mantan Angkatan
Banyak korban eksperimen- eksperimen awal senjata biologi di Amerika adalah orang-orang Amerika sendiri (laboratorium kelinci percobaan putih). Korban-korban dari program biologi ini termasuk juga ribuan tentara Amerika yang terkontaminasi lewisite, phosgene, dan bom khlor. Uji coba-uji coba ini berhasil dengan baik dan menimbulkan banyak tentara sakit atau tewas. Sebagai dampak langsung dari hal ini, Angkatan Bersenjata Amerika Serikat dan Inggris antara tahun 1916 dan 1918 telah menggunakan 125.000 ton phosgene, mustard gas, dan khlor dalam proyektil yang digunakan untuk melawan tentara Jerman dan menimbulkan kurang lebih 400.000 tewas.
Pada Juni 1916, dalam Perang Somme, kekuatan sekutu menggunakan kombinasi gas phosgene dan khlor sepanjang 17 mil (27,3 km) didepan, yang kemudian menyebar sepanjang 12 mil (19,3 km) di belakang garis pertahanan Jerman membunuh semua orang dan semua hal.
Hal yang disukai lainnya adalah gas mustard. Mulanya, gas mustard, akan menimbulkan iritasi kecil pada mata dan tenggorokan korban, yang kemudian bertambah parah disertai rasa sakit yang dahsyat. Gas mustard adalah agen panas yang melepuhkan, dan menimbulkan pendarahan dan luka-luka dikulit juga paru-paru dan mata. Korban akan menjadi buta, dan potongan-potongan besar kulitnya akan berjatuhan.
Sepanjang tahun 1920-an dan 1930-an, Angkatan Bersenjata Amerika Serikat menggunakan gas mustard terhadap laki-laki, perempuan, dan anak-anak di Filipina dan Puerto Rico yang menentang pendudukan Amerika Serikat. Hal ini terbukti merupakan cara yang sangat efektif untuk mengendalikan
Sejak tahun 1738 hingga 1930-an Amerika Serikat telah menyemprotkan gas dan menyebarkan hampir kepada siapa saja yang mereka tidak sukai, atau yang mereka anggap penting bagi pengembangan program persenjataan biologi dan kimia atas nama ilmu dan agresi. Dunia telah dibohongi terus menerus oleh Amerika Serikat dan sekutunya. “Mengapa anda masih memercayai mereka hingga hari ini?” Tanya Jerry D Gray.
Protokol 1925 (lelucon) disusun untuk melarang penggunaan gas pencekik, beracun, atau lainnya, dan metode-metode perang menggunakan bakteriologi dimaksudkan untuk melindungi kita dari senjata pemusnah massal ini. Tapi kita semua salah…
Pada tahun 1925 pada Konferensi Jenewa bagi Pengawasan Lalu Lintas International atas Senjata (Supervision of the International Traffic in Arms), seperti biasa Amerika Serikat mengambil inisiatif untuk melarang ekspor gas-gas bagi penggunaan dalam peperangan. Atas saran Prancis, diputuskan agar disusun suatu protokol dalam hal dilarangnya penggunaan gas-gas beracun. Dan atas saran Polandia, pelarangan diperluas hingga penggunaan senjata biologi. Ditandatangani pada 17 Juni 1925, Protokol Jenewa menyatakan pelarangan yang sebelumnya tertuang dalam pakta
Di tahun 1931, Dr. Cornelius Rhoads, seorang agen pemerintah yang dikontrak oleh Rockefeller Institute for Medical Investigation, mulai menginfeksi laki-laki, perempuan, dan anak-anak dengan sel-sel kanker. Berikutnya, sebagai Ketua Divisi Senjata Biologi Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, dan juga sebagai anggota Komisi Energi Atom, Rhoads menjalankan percobaan radiasi rahasia yang dilakukan terhadap ribuan warga AS yang tidak dicurigai.
Dalam surat-suratnya untuk Departemen Pertahanan, Rhoads secara gamblang menyebutkan “pembasmian” para pemberontak dengan menggunakan “Bom Kuman”. Pada saat ditanya mengenai penduduk Puerto Rico, Dr. Rhoads menulis, “Yang dibutuhkan kepulauan itu bukanlah pekerjaan bagi kesehatan umum, tetapi sebuah ombak pasang,yang dapat menghabiskan seluruh populasi”.
Dr. Rhoads lebih lanjut mengatakan, “Orang-orang
Dr. Rhoads berasosiasi dengan the Rockefeller Institute, sebuah institusi yang dikenal telah memberikan ijinnya untuk melakukan pembunuhan massal terhadap ras-ras non kulit putih, dengan secara sengaja dan sadistis menginjeksi kuman-kuman mematikan. Dia bukan satu-satunya dokter yang berada dalam daftar gaji Rockefeller yang dipertanyakan tujuan dan niatnya.
Pada 1931, Pemerintah Amerika Serikat mulai melakukan eksperimen dengan Siphilis. Korban pertama yang dikenal adalah seorang kulit hitam yang tinggal di
Sepuluh tahun berikutnya, ribuan warga Amerika terekspos berbagai macam agen biologi dan kimia. Ini termasuk 400 tahanan di penjara
Pemerintah Amerika Serikat juga memberikan ijin bagi Komisi Energi Amerika untuk secara rahasia menginjeksi pasien-pasien rumah sakit dengan Plutonium agar mendapatkan “profil” efek jangka panjang. Sebagian besar individu ini menjadi sakit parah dan kemudian meninggal. [Bersambung]
2 komentar:
terima kasih y kak.semoga ALLAH selalu melindungi kita dari lucifer yg terkutuk.amin.kak, artikelnya sangat bermanfaat, sya ijin copas, boleh g?
ok silahkan di copas... semoga bermanfaat!
Posting Komentar