Tragedi bacaan yang ada di soal UTS SD di Sidoarjo, bukan tidak mungkin itu disengaja. Kenapa dapat disimpulkan demikian, salah satunya tulisan tersebut distipo. Ini membuktikan tulisan itu sebelumnya disengaja, tapi mungkin karena ada yang tidak setuju, kemudian alternatifnya distipo itu.
Prihatin memang, kita dengan dunia pendidikan di Indonesia. Disaat pemerintah lagi gencar-gencarnya memperhatikan dunia pendidikan agar dapat lebih maju. Salah satunya dengan dicairkannya dana sertifikasi, dana pembangunan, BOS, dan sebagainya. Ternyata hal itu tidak membuat beberapa pendidik itu berusaha untuk meningkatkan kualitasnya. Justru anehnya, 'sunat-menyunat' dana bantuan dari pemerintah kerap terjadi. Baik itu dilakukan oleh pihak sekolah maupun kantor yang dilalui dana tersebut.
Sungguh sangat tidak berpri kemanusiaan, seorang anak SD -yang mungkin juga tidak paham dengan kata-kata tersebut- tapi mereka pastinya akan penasaran dan menanyakan pada orang lain. Suatu potret buram pendidikan di Indonesia, selalu saja terjadi.
Apalagi hal itu terjadi, sehari sebelum peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-81. Ini seharusnya menjadi perhatian serius dari pihak berwenang. Dan tentunya, tim perumus soal juga harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah dibuat, bukan bersembunyi dibalik kata-kata khilaf. Jika tidak ada tindakan tegas dari pimpinannya, dikhawatirkan hal itu akan terjadi pada tahun-tahun mendatang. Setidaknya dengan adanya sanksi, diharapkan mereka akan lebih berhati-hati dan memberikan efek jera pada pelakunya.
Perlu diperhatikan juga, bahwa siswa SD merupakan generasi penerus bangsa. Jika tidak sedini mungkin dididik dengan hal-hal yang positif, maka bukan tidak mungkin lima atau sepuluh tahun lagi akan terjadi keruntuhan moral dari remaja kita.
Menggapai Kemuliaan Muslimah dengan Bimbingan Salaful Ummah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
ralph lauren uk
hermes handbags
jordan shoes
yeezy supply
russell westbrook shoes
hermes belt
kyrie 5
coach outlet
balenciaga shoes
converse shoes
Posting Komentar